Pentingnya Etika Dalam Memberikan Layanan Prima Perpustakaan
Seorang pustakawan memiliki tanggung jawab untuk memberikan layanan prima kepada pemustaka. Pada dasarnya layanan prima terbentuk dari sebuah etika dalam bersikap. Salah satu etika yang perlu diperhatikan yaitu etika dalam berkomunikasi. Dasar dalam komunikasi yang baik dalam etiket yaitu senyum karena senyum merupakan kunci keberhasilan layanan prima.
Hal tersebut disampaikan oleh Pembicara dalam kegiatan Kongkow Bersama Pustakawan seri ke 36 dengan Tema “Profesionalitas Pustakawan dalam Etika Layanan”. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 23 Februari 2024 ini menghadirkan pembicara yaitu Dr. Selfi Helpiastuti, S.Sos., M.Si.
Pada kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan UPA Perpustakaan Universitas Jember beliau menyampaikan bahwa senyum menunjukkan suatu kesopanan dan sikap ramah kepada siapa saja, senyum juga wujud dari sebuah toleransi kepada sesama. Senyum juga merupakan sedekah karna hakikatnya sedekah tidak hanya dalam bentuk materi. Pustakawan yang ramah senyum akan memberikan pelayanan yang menyenangkan kepada pemustaka. Pemustaka akan merasa dihargai serta nyaman berada di perpustakaan.
Kepada peserta yang berasal dari berbagai kalangan, Dosen FISIP Universitas Jember ini juga menerangkan bahwa Etika layanan perpustakaan juga mencakup beberapa tindakan lainnya yaitu menyapa, menyilahkan dan mengucapkan terimakasih. Ucapan terimakasih merupakan hal yang harus sering kita ucapkan, karena kata terimakasih merupakan wujud rasa syukur kita. Ketiga kalimat tersebut harus seringkali kita ucapkan dalam memberikan layanan kepada pemustaka.
Beberapa hal yang disampaikan oleh Dr. Selfi Helpiastuti, S.Sos., M.Si. yang juga sekaligus Trainer Bidang Sumber Daya Manusi di Prashanti Training Jember, merupakan bagian dari sikap. Sikap mampu merubah segalanya menjadi lebih baik. Tak terkecuali layanan perpustakaan, apabila pustakawan mampu bersikap lebih baik kepada pemustaka tentu saja akan berdampak pada penilaian terhadap layanan perpustakaan. Perpustakaan akan dipandang menjadi tempat yang nyaman dan mampu memberikan layanan prima kepada pemustaka. Dampak lebih luasnya Perpustakaan tidak akan tergerus oleh kecanggihan teknologi karna seyogyanya layanan yang berbasis kemanusiaan lebih dibutuhkan bagi sesama manusia. (igh)