![](https://perpus.unej.ac.id/wp-content/uploads/2023/12/WhatsApp-Image-2023-12-13-at-11.34.21.jpeg)
Aktualisasi Diri Pustakawan
![](https://perpus.unej.ac.id/wp-content/uploads/2023/12/WhatsApp-Image-2023-12-13-at-11.34.19-1024x576.jpeg)
Jumat, 17 November 2023. UPA Perpustakaan Universitas Jember kembali menggelar Kongkow Bersama Pustakawan seri ke 34 dengan tema “Aktualisasi Diri Pustakawan”. Pembicara kongkow bersama pustakawan seri kali ini yaitu Dio Eka Prayitno, M.A dan acara kongkow dipandu oleh Iswajyudi, S.Sos., M.M.
Pada materi yang disampaikan oleh Dio Eka Prayitno, M.A mengatakan bahwa Aktualisasi Diri merupakan tahapan terakhir dari teori Kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Kebutuhan aktualisasi diri hadir saat manusia telah memenuhi keempat kebutuhan sebelumnya yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan akan memiliki bahkan kebutuhan akan penghargaan. Saat manusia sudah tidak lagi memikirkan akan penghargaan diri, akan muncul namanya perasaan agar bermanfaat bagi orang lain. Aktualisasi diri merupakan upaya dari seorang manusia untuk bermanfaat bagi sesamanya.
Pustakawan sebagai salah satu profesi yang memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan masyarakat, perlu melakukan upaya aktualisasi diri. Pustakawan Perpustakaan Nasional RI ini juga mengemukakan pendapat dari Ganggi (2018), Aktualisasi diri pustawakan perlu dilakukan agar pustakawan mampu memberikan hasil terbaik setelah mengerahkan kemampuan terbaik yang ia miliki. Pendapat lain juga mengemukakan bahwa jika pustakawan bertekad menjaga kestabilan kualitas pelayanan kepada pemustaka net generation, kualitas layanan bisa tercapai bersama (Luthfiyah dan Masruri)
![](https://perpus.unej.ac.id/wp-content/uploads/2023/12/WhatsApp-Image-2023-12-13-at-11.34.21-1024x576.jpeg)
Juara III Pustakawan Berprestasi tingkat Jawa Timur ini juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa upaya dalam mengembangkan aktualisasi diri pada pustakawan. Langkah Pertama yaitu melalui upaya pendidikan, mengikuti seminar ataupun Workshop dan sharing knowledge. Kegiatan sharing knowledge ataupun mengikuti seminar dan workshop dilakukan untuk mendapatkan informasi terbaru dan mengetahui perkembangan dunia luar yang berkaitan dengan perpustakaan.
Langkah kedua yaitu berjejaring dengan melakukan kerjasama forum-forum perpustakaan seperti FKP2TN, FPPTI, IPI dll.
Langkah ketiga yaitu mengimplementasikan explicit knowledge dengan kegiatan menulis. Menurut Istiana (2015) menulis sangat erat dengan kegiatan membaca, karena menulis perlu berbagai referensi untuk mengembangkan ide atau gagasan. Implementasi explicit knowledge yang dilakukan oleh pria kelahiran Surabaya ini yaitu dengan mengikuti call for paper, menerbitkan tulisan dalam jurnal ilmiah ataupun buku. Hal sederhana yang juga dapat dilakukan yaitu menulis melalui media sosial yang dimiliki. Aktualisasi diri pustakawan perlu terus dikembangkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pemustaka. Hal terbaik yang dilakukan tentu saja dapat menghasilkan sesuatu yang terbaik. Penghargaan tentu saja akan mengiringi atas upaya terbaik yang telah kita lakukan sebagai pustakawan.
Tag:Kongkow, Pustakawan