Pulau Gili Iyang (Sumenep), Destinasi Wisata yang Memiliki Kadar Oksigen Terbaik ke-2 Di Dunia

GIli Iyang merupakan sebuah pantai yang terletak di Kabupaten Sumenep, tepatnya di Kecamatan Dungkek. Pulau ini dulunya dikenal dengan nama Gila Iyang dan Gili Elang. Menurut penuturan penduduk setempat, terdapat dua sejarah yang berbeda mengenai asal muasal nama pulau tersebut.

Pertama adalah Gila Iyang yang artinya ‘gila dari nenek moyang’. Dahulu pulau ini merupakan pulau yang dijadikan sebagai tempat pembuangan orang gila. Saat pertama ditemukan, pulau ini ditempati oleh orang-orang gila.

Kedua, asal nama pulau ini adalah Gili Elang atau Pulau Elang yang memiliki arti ‘pulau yang hilang’ dalam bahasa Madura. Sebab, pada zaman penjajahan Belanda, pulau ini merupakan pulau yang tidak ditemukan atau hilang.

Gili Iyang memiliki luas sebesar 9,15 km2 didiami oleh 7.832 jiwa yang menghuni dua desa, yakni Bancamara dan Banraas.

Gili Iyang menjadi objek wisata bermula dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (Lapan) pada 2006 mengenai kualitas udara di pulau tersebut. Lapan menyebutkan, dari 17 titik yang diuji, kadar oksigen di Gili Iyang adalah sebesar 20,9 persen. Artinya di dalam volume satu liter udara bebas terkandung 0,209 liter oksigen. Persentase ini lebih baik dari kondisi udara daerah-daerah lain di Indonesia. Terlebih lagi di pulau ini nilai kandungan zat-zat pencemar udara seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, atau sulfur dioksida adalah sangat rendah. Kandungan karbondioksida di Gili Iyang pun tak lebih dari 26,5 persen dengan tingkat kebisingan hanya 36,5 desibel. Menurut ‘Kajian Potensi Wisata Kesehatan Oksigen di Gili Iyang’ oleh Sumaryati, disebutkan bahwa faktor lain yang menyebabkan kualitas udara di Gili Iyang sangat bagus adalah udara yang berasal dari laut.

Untuk mencapai Pulau Oksigen, pengunjung bisa menumpang taksi laut, sebutan masyarakat Dungkek untuk moda transportasi perahu kayu bermesin. Waktu tempuh menuju Gili Iyang sekitar 30-40 menit, bergantung kondisi cuaca dan tinggi gelombang. Pengunjung bisa naik taksi laut dari Pelabuhan Penyeberangan Dungkek yang baru dioperasikan awal 2021. Pelabuhan ini dapat ditempuh sekitar 30 kilometer dari pusat kota Sumenep. Jarak antara Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang adalah sekitar sembilan kilometer yang dipisahkan oleh Laut Jawa. Gili Iyang memiliki dua dermaga yaitu di Pantai Ropet, Desa Banraas di ujung timur pulau yang dikhususkan bagi perahu nelayan. Satu lagi, dermaga penumpang di Desa Bancamara, di ujung barat pulau.

Dengan kualitas udara yang sangat baik, tentunya memberikan dampak positif untuk masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Konon katanya pulau ini bisa membuat penduduknya awet muda. Kamu akan dengan mudah menjumpai penduduk setempat yang masih bugar dan sehat di usia lebih 80 tahun. Dengan kata lain, angka ini melebihi harapan hidup warga Indonesia pada umumnya. Usut punya usut rahasia umur panjang dan awet muda penduduk yang tinggal di sana adalah kondisi alamnya yang bebas dari polusi serta memiliki kandungan oksigen yang sangat tinggi. Oleh karena itu, bukan hal yang aneh jika pulau ini memiliki banyak julukan. Mulai dari pulau awet muda, pulau tanpa polusi hingga pulau oksigen.