Bengkel Sastra: Mengasah Bakat Kepenulisan Puisi Santri Jember
Selasa (28/5), Santri se-Kabupaten Jember melakukan Library Tour di UPA Perpustakaan Universitas Jember. Kegiatan ini termasuk dalam serangkaian acara Bengkel Sastra yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Kegiatan Bengkel Sastra dengan Tema “Penulisan Puisi Bagi Santri Pondok Pesantren di Kabupaten Jember ini dilaksanakan selama dua hari yaitu mulai tanggal 28- 29 Mei 2024.
Kegiatan Bengkel Sastra ini sudah ada sejak tahun 2001 dengan sasaran peserta yang beragam diantaranya mahasiswa, guru dan masyarakat secara umum. Namun beberapa tahun terakhir Balai Bahasa memilih sasaran peserta yang sedikit unik yaitu santri. Alasan memilih santri dikarenakan belum banyaknya kegiatan yang ditujukan bagi santri, padahal Jawa Timur menjadi provinsi kedua dengan jumlah pondok pesantren terbanyak. Selain itu juga banyaknya santri yang menerbitkan karya sastra berupa buku. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat bakat terpendam yang dimiliki oleh santri namun masih belum adanya sarana untuk mewadahi bakat tersebut.
Menurut Dian Rusmiati, M.Hum sebagai penyelenggara Bengkel sastra bagi santri telah diselenggarakan di beberapa pondok pesantren di Jawa Timur diantaranya Jombang, Pondok Pesantern Libroboyo Kediri, Pondok Pesantren Sukorejo Situbonso, dan Probolinggo. Pada tahun 2024, santri di Kabupaten Jember berkesempatan untuk mengikuti kegiatan Bengkel Sastra yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur yang notabene merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dibawa Kementrian Pendidikan, Budaya dan Riset Teknologi.
Kegiatan yang bertempat di Ruang Pertemuan UPA Perpustakaan Universitas Jember ini memfokuskan materi terkait puisi yang bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan para santri terhadap puisi serta dapat memperdalam cara kepenulisan puisi yang penuh dengan makna dan nilai moral. Penyelenggara Bengkel Sastra mencoba untuk mengasah bakat terpendam dari para santri terkait kepenulisan puisi mulai dari pengenalan puisi, menajamnkan dalam memilih kata dalam kepenulisan puisi, penggalian dan pengembangan ide kreatif serta pendayagunaan potensi bahasa. Hal tersebut membuahkan hasil dengan dibuktikan oleh para santri yang sudah menghasilkan dua puisi pada saat materi menggali ide kreatif pada hari pertama.
Dian Rusmiati yang juga Ketua Kelompok Kepakaran Layanan Professional (KKLP) Balai Bahasa ini mengatakan hasil akhir yang diharapkan pada acara bengkel sastra yaitu para santri dapat berkarya, menilai sebuah karya sastra serta melatih imajinasi secara spontan. Output dari kegiatan ini yaitu menerbitkan sebuah antologi puisi karya peserta yang sebelumnya disunting oleh penyelenggara dan narasumber. Antologi puisi ini nantinya akan diterbitkan dalam bentuk digital sehingga dapat diakses oleh peserta maupun masyarakat umum. (igh)