Mengenal Waduk Cirata, Waduk Terbesar di Asia Tenggara
Waduk Cirata meliputi wilayah seluas 43.777,6 hektare yang terbagi menjadi wilayah daratan seluas 37.577,6 hektare dan wilayah perairan seluas 6.200 hektare. Waduk ini dikatakan sebagai bendungan buatan terbesar di Asia Tenggara.
Dengan potensi sebesar itu, pembangunan Waduk Cirata dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik bertenaga air (PLTA). Tepat pada 1 April 1988, PLTA Cirata mulai dioperasikan dengan kapasitas sebesar 250 MW dan ditingkatkan menjadi 1.000 MW pada 1998.
Sejarah
Bendungan Cirata dibangun pada tahun 1984 hingga 1988. Sejak pertama kali beroperasi di bawah naungan PLN, waduk ini berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) serta menjadi regulator untuk mengalirkan air ke tiga kabupaten di sekitarnya.
Pada tahun 1922, para ahli asal Belanda mulai melakukan survei mengenai kelayakan pembangunan waduk di sepanjang aliran Sungai Citarum. Prof. Ir. W.J. van Blommestein guna memanfaatkan derasnya aliran Sungai Citarum untuk membangkitkan listrik. Pada tahun 1948, Blommestein pun menerbitkan sebuah makalah mengenai rencana pembangunan waduk di aliran Sungai Citarum.
Pada tahun 1981, mulai dilakukan pemindahan terhadap 6.335 keluarga yang tinggal di 20 desa yang tersebar di 7 kecamatan di Bandung Barat, Cianjur, dan Purwakarta. Selain itu, juga dilakukan penelitian oleh Universitas Padjajaran untuk menemukan dan menyelamatkan peninggalan purbakala yang terancam tergenang oleh waduk.
Pada tahun 1986, bendungan utama mulai dibangun, dan akhirnya mulai dioperasikan pada tanggal 1 September 1987 atau 40 hari lebih cepat dari rencana semula. Pada tanggal 1 April 1988, PLTA Cirata mulai dioperasikan dengan kapasitas terpasang sebesar 250 MW, dan kemudian ditingkatkan menjadi 500 MW pada tanggal 1 Oktober 1988. Pada tahun 1997, kapasitas terpasang PLTA Cirata ditingkatkan menjadi 750 MW, dan setahun kemudian kembali ditingkatkan menjadi 1.000 MW.
Destinasi Wisata
Seiring bergulirnya waktu, Cirata juga berkembang menjadi destinasi wisata dengan sejumlah spot favorit yang bisa dinikmati pengunjung. Di kawasan Waduk Cirata, detikers diperbolehkan untuk memancing. Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan panorama waduk dengan berkeliling menggunakan perahu tradisional. Terdapat sejumlah tempat makan yang dapat pengunjung datangi di kawasan Cirata ini.
Tag:Asia Tenggara, Waduk