Kepribadian dalam layanan perpustakaan
Perpustakaan sebagai bidang yang bergerak dalam layanan jasa informasi tentu saja tidak terlepas dengan kegiatan berinteraksi dengan pemustakanya. Pemustaka dengan beragam karakteristik menuntut pengelola perpustakaan untuk memahami setiap karakter kepribadian pemustakanya agar dapat memberikan layanan prima. Dalam memahami setiap karakter kperibadian tentu saja perlu untuk mempelajari unsur-unsur psikologi dalam menghadapi berbagai karakteristik pemustaka pada saat proses layanan perpustakaan.
Dalam rangka memberikan wawasan terkait bidang Psikologi dalam perpustakaan, UPA Perpustakaan Universitas Jember mengadakan kegiatan Kongkow Bersama Pustakawan seri ke 33 dengan tema “Mengenal lebih jauh kepribadian dalam layanan perpustakaan”. Pada kesempatan kali ini menghadirkan pembicara yang expert dalam bidang psikologi yaitu Harlina Nurthahjanti, S. Psi., M.Si. yang merupakan Doses Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang.
Pada awal materi, Dosen Fakultas UNDIP Semarnag ini menyampaikan bahwa Kepribadian merupakan cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian seseorang lebih bersifat stabil, namun dapat adanya perubahan dikarenakan kemampuan menyesuaikan diri dalam diri seorang indivud. Perubahan kepribadian yang terjadi dalam diri seorang individu juga dilatar belakangi adanya keamuan untuk merubah kepribadian tersebut.
Beliau juga menyampaikan bahwa karakter manusia terbagi menjadi 4 tipe diantaranya Sanguinis, Plegmatis, Melankolis dan Koleris. Pertama Tipe Kepribadia sanguinis merupakan tipe kepribadian dengan ciri mudah bergaul, aktif, optimistis, impulsif, humoris, ekspresif, kompetititf, pekerjaan yangs sesuai dengan tipe kepribadian ini yaitu pekerjaan yang bersifat kreatif. Kedua tipe kepribadiaan Melankolis dengan ciri sangat detail, sensitif, cemas jika berada di lingkungan baru, cenderung intorvert, mudah curiga, teliti, cocok untuk pekerjaaan yang membutuhkan detail dan teliti, cenderung perfeksionis. Ketiga tipe kepribadian Plegmatis dengan ciri tenang/kalem, cenderung menghindari konflik, senang menolong sesama, sulit beradaptasi dengan kebiasaan baru. Keempat tipe kepribadian Koleris dengan ciri yaitu cerdas, analitis dan logis, tidak terlalu suka basa basi, konsisten, percaya diri, mandiri, kreatif, banyak kelebihan namun memiliki kelemahan yaitu keras keaplaa, identik dengan tipe-tipe memimpin.
Sebagai pengalola perpustakaan kita perlu memahami bahwa tentu saja pemustaka kita akan terdiri dari individu yang memiliki masing-masing tipe kepribadaian tersebut. Dengan memahami tipe-tipe kepribadian tersebut kita dapat menyesuaikan layanan yang diberikan sehingga dapat memberikan layanan prima bagi pemustaka kita.
Pada kesempatan kongkow bersama pustakawan seri ke 33 ini, Dosen yang aktif dalam memberikan training dan workshop yang berkaitan dengan bidang psikologi yaitu pengembangan sumber daya manusia ini menyampaikan bahwa selain memahami karakter kepribadian orang lain, kita juga perlu memahami karakter sifat diri, maka dari itu pada kesempatan ini Beliau memberikan tes psikologi kepada peserta kongkow untuk mengisi formulir yang telah disediakan. Formulir tes psikologi tersebut berkaitan dengan tes MBTI, seperti yang diketahui bahwa tes MBTI merupakan tes untuk memahami kekurangan dan kelebihan dalam diri.
Tes MBTI sendiri berkaitan dengan sifat dasar manusia yang terdiri dari 4 elemen. 4 dasar sifat manusia tersebut akan terangkum dan menghasilkan 16 tipe kepribadian MBTI. Tipe-tipe kepribadian tersebut juga dapat menentukan pekerjaan yang sesuai dengan seorang individu. 4 sifat dasar manusia diantaranya:
- pemusatan perhatian yang terdiri dari apakah tipe Ekstrovet atau introvert
- pemahaman informasi terdiri dari sensory atu intuition
- penrikan kesimpulan teridir dari Thingking atu feeling
- pola hidup terdiri dari perceiving atau judging
Kepribadian yang sering dikenal dengan personality merupakan struktur kecenderungan yanga da dalam diri seseorang, seperti pemikiran, emosi dan perilaku. Kepribadian dalam diri individu juga dapat mencerminkan reputasi seseorang dalam lingkungan. Bagaimana individu tersebut dipandang oleh orang lain, keluarga, rekan pekerja bahkan pimpinan. Maka dari itu kita sebagai seorang idnividu dapat mengekspresikan kepribadian kita dengan menyesuiakan lingkungan tempat kita berada, sehingga kepribadian yang kita miliki dapat memberikan manfaat dan berkembang dalam ranah positif. (igh)