Nodosaurus, Fosil Dinosaurus yang Ditemukan dan Terawetkan Selama 110 Juta Tahun
Menurut penelitian, nodosaurus merupakan genus dinosaurus ankylosaurian dari Late Cretaceous dan juga herbivora yang berjalan dengan empat kaki. Ini merupakan salah satu spesimen nodosaurus tertua yang pernah ditemukan. Sisa-sisa fosil sangat hidup, menyerupai naga yang sedang tidur.
Nodosaurus ditemukan pada 2011 oleh perusahaan penggali yang tidak menaruh curiga melakukan penemuan bersejarah tersebut saat menggali pasir minyak tambang. dinosaurus jenis ini memiliki kulit tebal dan runcing untuk melindunginya dari pemangsa, seperti baju besi prajurit perang. Kulit ini masih tersisa dan terawetkan berusia 110 juta tahun. Pelestarian pelat lapis baja yang luar biasa, serta beberapa sisik yang diawetkan, membantu ahli paleontologi akhirnya memahami ukuran dan bentuk pertahanan keratin makhluk itu.
Dinosaurus Herbivora
Dengan mempelajari kulitnya, para periset menemukan bahwa dinosaurus itu adalah pemakan tumbuhan alias herbivora. Tubuhnya ditutupi dengan ‘baju besi’ menyerupai tank berjalan, yang kemungkinan digunakan untuk menghadapi ancaman dinosaurus pemakan daging. Jenis dinosaurus tersebut diyakini menggunakan teknik perisai yang dikenal sebagai counter shading, yang juga digunakan oleh banyak hewan modern.
Para ilmuwan menggunakan analisis kimia senyawa organik untuk mengungkapkan pola pigmentasi genus baru dan spesies dinosaurus itu. Lalu didapati bahwa kulitnya memiliki warna coklat kemerahan dengan pelindung di seluruh tubuhnya. “Pelindung itu mungkin yang membantunya membaur dengan lingkungan saat didekati oleh predator yang lebih besar,” kata para periset. Kondisi fisik pelindung pada dinosaurus itu juga membuktikan bahwa nodosaurus itu menghadapi perjuangan keras untuk bertahan hidup.
Kini para ilmuwan terus mempelajari hewan tersebut untuk mendapatkan petunjuk tentang hidupnya, termasuk kandungan usus yang diawetkan untuk mengetahui makanan yang dimakannya terakhir kali. Mereka percaya bahwa ketika dinosaurus itu mati, ia jatuh ke sungai dan tersapu ke laut, di mana ia tenggelam ke dasarnya.
Dinosaurus itu pertama kali dipublikasikan pada Mei lalu, namun belum memiliki nama resmi. Setelah enam tahun dan 7.000 jam rekonstruksi yang melelahkan, nodosaurus siap untuk bertemu dengan publik.